Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Puisi

SUDAHLAH oleh: Nuril Qomariyah Sudahlah! Tinggal sendu Yang termaktub dalam kalbu Sudahlah! Tinggalakan pedih Yang mengusik nurani Cukuplah! Hinaan menderai Layaknya hujan di halaman Cukuplah! Kegagalan siaga menyerang Layaknya serddu dalam perang Biarlah! Kaki melangkah tanpa henti Menapaki mimpi yang sejati Biarlah! Mata menatap cakrawala Menerawang impian yang melanglang buana Bangkitlah! Demi cinta dan mimpi Yang menanti tuk dihampiri Bangkitlah! Demi masa depan yang tinggi Yang mengawang-awang berhari-hari Bangkitlah! Bangkitlah! Ini bukan akhir bukan jua takdir Jalanmu, kisahmu, hidupmu Bukan di tangan mereka             Hanyalah Tuhan...             Pemilik dan penentu segalanya             Hanyalah Tuhan penjawab segala usaha             Cukuplah!             Bermunajat dan berdo’a             Kita panjatkan keharibaan-Nya Bondowoso, 07 Mei 2015 14:20

Puisi

MENGAPA KAU? Oleh : Nuril Qomariyah Lagit malam yang temaram Berbisik, menghujat kelam Berseru, menghina kebohongan Berorasi, melarang keharaman                                                 Kepada para koruptor! Yang membuat nama negara kotor! Mengapa kau diam? Setelah uang kami kau telan Layaknya tikus yang kelaparan Tak sekeping pun kau sisakan                                                 Kepada para koruptor! Yang berlaku diktator! Mengapa kau tak bergeming? Setelah kepercayaan tulus Kami persembahkan khusus Kepadamu yang bermetamorfosa menjadi tikus Kepada para koruptor! Yang bertopengkan jas kantor! Mengapa kau mengelak? Setelah kami menguak Kebusukan perilaku biadabmu Yang menusuk sukma membakar kalbu  Kepada para koruptor!yang disebut  pejabat kotor! Mengapa kau mendusta? Seakan kami enggan bersuara Untuk memusnahkanmu Yang seakan berkuasa Kepada para koruptor! Kenapa? Mengapa? Biarlah Yang Maha Kuasa Membalas a

Puisi

LANTUNAN BAIT KASIH CINTA Oleh : Nuril Qomariyah Segala puji bagiMu Ya Rabb... Sang Maha Pencipta Kau cipta beragam manusia Yang kau bentuk dengan berjuta rupa Rupa yang sempurna memendam nafsu dan cinta Ya Rabb... Sang Maha Cinta Kau anugerahkan kepadaku Sepercik samudera cintaMu Agar hatiku senantiasa bertasbih memujaMu Ya Rabb... Sang Maha Memelihara Jagalah hati dan mata ini Dari pesona ciptaanMu Yang tiada sebanding dengan KeagunganMu Janganlah sampai rasa cinta di hati ini Tumbuh mengusik lautan cintaku kepadaMu, Ya Rabb... Ya Rabb... Jatuhkanlah hati ini Kepada hati insan terbaikMu Yang akan menjadi imamku Menyusuri jalan lurusMu Yang akan mengajarkanku Hakikat cinta dan keagunganMu Ya Rabb... Jaga hamba dan dirinya memantaskan diri menjadi yang terpantas hingga kau satukan kami dalam ikatan ikrar setia Amiin Ya Rabbal Alamiin... Bondowoso, 17 Mei 2015 13:00

Cerpen

FAINNAMA’AL ‘USRI YUSROON (Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan)             Kuhempaskan badan dan kepala penatku diatas kasur. Panas matahari siang menyeruak masuk melalui jendela kamar yang sengaja kubuka, jilbab yang sedari tadi pagi membalut mahkotaku kini harus kutanggalkan karena suhu udara siang yang tak bersahabat. Biasanya bulan September seperti sekarang ini sudah memasuki musim penghujan, namun, entahlah hanya Allah SWT yang Maha Mengetahi dan Berkuasa yang dapat menurunkan tetes karunia-Nya melalui derai air hujan.             Genap satu bulan setelah aku wisuda, namun tak ada satu pun berkas lamaran kerjaku yang diterima, kebanyakan alasan setiap perusahaan sama “Maaf, mbak kami baru saja merekrut karyawan baru.” begitulah jawaban yang selalu kuterima setiap kali aku datang dan pulang dengan hasil yang nihil. Padahal jika ditelaah IP-ku masih diatas rata-rata dan tidaklah mengecewakan.             “Aduh nduk, kamu kok repot-repot yang mau kerja