Serial: Catatan Jingga dikala Senja tiba
One Semilir angin berhembus syahdu, mengibaskan rambut hitam legam sosok gadis yang tengah duduk di ayunan kecil di halaman belakang rumahnya. Sembari menikmati lukisan langit yang dipenuhi guratan-guratan jingga dan kelabu, menyatu dalam nostalgia senja yang menawan. Jingga begitulah orang-orang biasa memanggilnya, gadis remaja yang beberapa bulan lagi akan memasuki masa putih abu-abu yang penuh romansa. ~_~ “Bunda, Jingga berangkat sekolah dulu.” pamitku. “Sudah sarapan sayang ?” tanya Bunda saat aku mencium tangan dan kedua pipinya. “Sudah Bun... Berangkat dulu ya Bun... Assalamu’alaikum.” salamku, ku langkahkan kaki menyusuri halaman yang kala itu dipenuhi bunga berwarna-warni yang tengah bersemi. Aku berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, karena jarak yang kutempuh lumayan dekat. ~_~ “Jingga...!!!” lengkingan suara Lia terdengar jelas beriringan dengan langkahnya yang tergesa-gesa melewati kerumunan