Remah Senja
Hembusan semilir angin mengarak sang surya untuk bersemayam dalam singgasananya, menghilang ditelan samudera yang keperakan terterpa bias sinar jingga. Riak ombak membawa suasana ketenangan tersendiri bagi tiap jiwa yang mau mendengarkannya. Diatas butiran pasir pantai Kuta yang putih kutatap kanvas langit yang semula lembayung perlahan merangkak beronakan kepekatan malam tempat sang purnama bersanding dengan ribuan bintang, menatapku yang tersenyum dalam kesepian, sendiri memikirkan dirinya di sana. “Ehm... Kak Ahmad, makasih untuk beberapa tahun ini Kak Ahmad sudah jadi temen Arum menghabiskan senja di pantai yang indah ini.” “Kamu ini Rum, kita kan sahabat. Sudah sepantasnya jika kita selalu bersama. Kamu kayak yang mau pergi aja.” Arum bungkam, suasana pantai senja itu hening, bahkan deburan ombak seakan enggan bersuara. Sesaat terdengar suara mobil yang tak asing bagiku dan Arum. Mobil Om Wirawan, papanya Arum. T