MyBIGDream dan Resolusi di tahun 2017 ^^

~About my BIG DREAM, #Resolusiku2017

“Menjadi Bagian Angkatan-59 STIS”

Assalamu'alaikum, Apa kabar reader's? 

Kalau di postingan sebelumnya  saya lebih sering memposting karya-karya sarta berupa karya fiksi, kali ini saya akan memposting sebuah tulisan non-fiksi,  karena tulisan saya kali ini berangkat dari sebuah keinginan, yang lebih tepatnya mimpi besar (Big Dream) atau goal yang ingin dan harus bisa saya wujudkan tentunya di tahun yang yang baru, tahun 2017 ini. Biar tidak menambah rasa penasaran kalian para reader. So...  Di tahun ini impian terbesarku adalah dapat melanjutkan pendidikan di salah satu PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) yang sudah tidak asing lagi di telinga kalian para reader, yaitu STIS [Sekolah Tinggi Ilmu Statistik] yang ada di Jakarta Timur sana (jauh dari kota kelahiran, Bondowoso).

~ Latar Belakang

Impian ini, bermula sejak saya memilih  untuk melanjutkan kuliah  di tempat yang mungkin dapat dikatakan jauh dari rumah, hal ini bukan tanpa alasan. Saya menginginkan hal tersebut karena, sejak pertama kali saya memasuki bangku pendidikan yakni, TK (Taman Kanak-Kanak) hingga saat ini saya sudah duduk dibangku kelas III MA (Madrasah Aliyah) secara keseluruhan saya tempuh di kota kelahiran saya ‘Kota Tape, Bondowoso’ dari itu timbullah keinginan dalam diri untuk merantau jauh meninggalkan kota tercinta, demi menambah ilmu dan pengalaman. Mungkin para reader bertanya-tanya, kenapa saya lebih memilih untuk melanjutkan sekolah ke  bukan ke PTN, hal ini dikarenakan lulusan dari PTK sudah dijamin untuk langsung kerja meskipun konsekuensinya harus siap untuk ditempatkan di seluruh daerah seantero Indonesia. Kalau boleh jujur, PTK yang saya tahu pada mulanya hanya STAN itu pun setahun yang lalu sewaktu mengikuti TO yang di adakan disekolah. Namun, mungkin jika tak kenal STAN saya tidak akan pernah tahu STIS... :) :)

  Saya mengenal STIS ketika salah satu teman dari ibu saya menyarankan untuk memilih kuliah di STIS saja bukan di STAN, karena anak beliau tahun ini baru menyelesaikan masa kuliah dan langsung di tempatkan di salah satu kantor BPS yang ada di Indonesia. Selain itu, berhubung jursan saya IPA maka akan lebih mudah jika melanjutkan ke statistika dibandingkan akuntuansi. Alhasil, orang tua saya utamanya ibu menerima saran tersebut, dan mendukung serta merestui penuh keinginan saya untuk melanjutkan di perguruan tinggi kedinasan.

~Alasan saya memilih STIS

Ada beberapa list alasan yang menjadi pemicu dana motivasi besar saya untuk lanjut ke STIS, yaitu:

-Membanggakan orang tua.

Mungkin bagi sebagian orang alasan ini terkesan klise, namun tidak bagi saya. Mengingat betapa besar

peran dan pengorbanan orang tua yang telah mereka curahkan kepada kita hingga saat ini. Mungkin tanpa orang tua kita bukanlah apa-apa. Untuk itu, sekedar membuat mereka bahagia di sisa umur mereka (yang saya harap masih panjang)  menjadi sebuah keharusan yang wajib saya penuhi sebelum waktu yang Tuhan berikan berlalu, dan hanya mesnyisakan penyesalan. Dengan keputusan untuk memilih STIS setidaknya dapat membuat orang tua saya merasa bangga dan bahagia karena kerja keras beliau selama ini tidaklah sia-sia. 

-Menambah Ilmu dan Pengalaman

Sebagai pelajar dengan jiwa muda tinggi sudah tentu memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, hal ini merupakan suatu peluang besar yang harus dimanfaatkan tidak hanya saya namun bagi kalian semua para reader utamanya kaula muda. Rasa ingin tahu yang besar jika diarahkan kepada hal yang positif yakni menambah ilmu, tentu akan menghasilkan buah yang postif juga yakni kesuksesan. Masa muda

yang hanya datang sekali seumur hidup adalah sangat bijak jika kita manfaatkan untuk mengoptimalkan kemampuan dan bakat yang kita miliki. Dengan kuliah di sana, mungkin saya juga akan menemukan situasi dan lingkungan yang 180 derajat berbeda dengan tempat saya saat ini, namun itulah pengalaman yang akan menuntun kita untuk lebih dewasa. Dengan memilih kuliah di tempat yang jauh dari orang tua akan membuat saya lebih hidup mandiri dan memiliki pemikiran yang lebih dewasa. Dan ilmu serta pengalaman itulah yang sangat berharga untuk kemudian saya terapkan ketika terjun di masyarakat nantinya.

-Mengurangi beban biaya hidup, karena kuliah GRATIS.

Salah satu hal yang menjadikan STIS pilihan untuk melanjutkan kuliah adalah alasan ketiga ini. Mengingat keadaan ekonomi keluarga yang kurang baik, membuat saya merasa bersalah jika harus menuntut untuk kuliah di PTN ternama dengan biaya yang bisa dibilang sedikit sulit untuk dijangkau.

Dari informasi yang saya dapat dari beberpa sumber, kuliah di STIS bisa dikatakan gratis dan setiap mahasiswa memperoleh biaya/ tunjangan hidup semasa kuliah. (sangat membantu bukan?). Namun, cukup tidaknya biaya hidup tersebut tergantung kita pemiliknya dalam menggunakannya (management of money) dengan sebijak mungkin, sehingga tidak lagi perlu membebani orang tua, selain itu dengan mengatur uang sendiri kita akan belajar untuk lebih dewasa dan tidak lagi menggunakan uang untuk hal yang tidak diperlukan.

-Terjaminnya tujuan setelah lulus kuliah

Ini nih, yang paling banyak memikat para pelajar untuk melanjutkan pendidikannya di PTK. Kebanyakan setiap PTK dinaungi oleh departeman atau instansi pemerintahan terkait, seperti: STIS (Badan Pusat Statistik), STAN (Departemen Keungan), STMKG (BMKG), dan masih banyak PTK lainnya. Dengan berada dibawah naungan beberapa instansi pemerintahan tersebut, maka untuk sekolah kedinasan setiap lulusannya berstatus memiliki ikatan dinas dengan instansi tersebut, selama kurun waktu yang telah di tentukan. Untuk STIS sendiri yang saya tahu, setiap lulusannya akan di tempatkan di Kantor BPS baik pusat ataupun daerah di seluruh Indonesia (Ini nih yang bikin sedikit horrorr >.<). Namun, demi sebuah kesuksesan, ketakutan dan keraguan pun musnah dibuatnya. (Semangat!)

~Usaha saya masuk STIS 

Dari beberapa alasan di atas sudah tentu muncul motivasi besar dalam diri saya, untuk mencapai ‘BIG DREAM’ saya di tahun 2017 ini. Beberapa usaha dan ikhtiar akan selalu menjadi penggiring saya dalam mencapainya, sebuah nasehat dari teman saya bahwa ‘Apa yang kamu yakini, maka lakukanlah.’

nasehat ini pula yang menjadi bekal saya untuk terus berusaha keras dalam menggapai setiap mimpi yang ingin dan akan saya raih. Beberapa usaha tersebut diantaranya...

- LULUS UN 2017

Hal mutlak dan wajib untuk saya tuntaskan untuk menggapai BIG DREAM ini adalah kudu dan harus lulus UN 2017 (amiin). Mengapa? Mungkin para reader sudah tahu, syarat untuk melanjutkan Perguruan Tinggi minimalnya memiliki ijazah SMA/MA/Sederajat. Untuk itu, secara tidak langsung LULUS UN juga menjadi prioritas utama saya dalam menggapai tujuan akhir, kuliah di STIS. Untuk itu, belajar selain memang sebuah kewajiban kini bertambah menjadi kebutuhan pokok dalam sehari-hari (kayak nasi aja... ). “Karena, pahitnya sebuah proses menuju kesuksesan terasa saat ini, sedang manisnya dikemudian hari.”

- Ekstra Belajar Matematika dan Bahasa Inggris

Dua pelajaran yang rada-rada menguras otak, menjadi menu utama untuk bisa lolos USM STIS tahap 1 (What? Tahap satu emang ada berapa tahap?). Ya, hanya tahap satu yang kudu dipersiapkan mateng-mateng lebih dulu, kenapa? Karena jika gugur di tahap ini maka hanguslah tahap dua dan tiga. USM (Ujian Saringan Masuk) STIS bisa dibilang super ketat, karena melalui tiga tahap seleksi dengan sistem gugur pada tiap tahapannya. Untuk menghadapi tahap satu ini yang mungkin akan dilaksanakan bulan Mei nanti, sejak beberapa bulan lalu saya telah memulai beberapa gerakan dan strategi (kayak mau perang segala). Ya.. memang dalam menghadapi USM ini saya benar-benar akan berperang, berperang melawan diri saya sendiri, berperang melawan kemalasan, nafsu serta mengendalikan semangat yang masih cenderung labil (naik-turun seperti harga sembako di pasar... :) :) ). Dalam mempersiapkan USM ini saya lebih menekankan di matematikanya berhubung saya kurang menguasai untuk bahasa inggris, dan juga ketika proses skoring bobot untuk nilai MTK: Bahasa Inggris 6:4, jadi jauh lebih besar bobot nilai matematika. meskipun tidak menutup kemungkinan beberapa bulan kedepan ini saya akan memperdalam bahasa inggris. Mungkin, para reader sudah tahu bahwa bahasa inggris merupakan salah satu mapel UN. So.. mau tidak mau, suka tidak suka, saya kudu belajar bahasa inggris secara optimal meskipun yang diterima otak nggak maksimal. Untuk menunjang proses belajar saya membeli beberapa buku kumpulan soal dan pembahasan USM STIS beberpa tahun lalu, yag tentu tipe soalnya nggak jauh beda dari tahun-ke tahunnya.

- Berdo’a

Dalam hidup antara usaha lahiriyah dan batiniyah haruslah seimbang,  jika keduanya telah kita kerjakan maka terasa sempurnalah apa yang telah kita usahakan. Secara batiniyah dalam mencapai sebuah tujuan diperlukan adanya ‘koneksi secara vertikal’ dengan Sang Khalik. Karena manusia wajib berusaha namu Allah-lah yang Maha Kuasa. Jadi, jika di setiap apa yang kita usahakan selalu memohon ridho sertama’unahNya sudah tentu apa yang kita peroleh adalah yang terbaik menurutNya kepada kita. Sehingga, baik buruk yang akan kita peroleh sebagai ending dari usaha kita merupakan takdir terbaikNya yangsudah sepatutnya kita syukuri. Senantiasa berdo’a dan bermunajat kepadaNya merupakan hal yang harus menjadi habit’s (kebiasaan) dalam keseharian kita.

Mungkin sampai disini dulu tulisan mengenai ‘BIG DREAM’ yang menjadi resolusi saya di tahun yang baru beberapa hari ini dimulai. Semoga apa yang saya dan para reader impikan di tahun ini menjadi mimpi yang nyata dan berakhir khusnul khotimah, yang akan membawa diri kita menjadi lebih baik dan lebih berguna di tahun-tahun mendatang.(aamiin)

~nrl 

Syukron jazzilan..  untuk mbak/ibu @Hidayah Sulistyowati berkat GA ini saya dapat lebih terpacu dan istiqomah untuk meraih impian saya di tahun 2017 ini ^_^  

Bondowoso, 03 Januari 2017

08:36 WIB

#Terimaksih buat para reader yang membaca hingga akhir..^^
#Resolusiku2017
#Terimaksihuntukmerekayangtelahmemebrikansenyumdansemangatbarudalamhidup

Tulisan ini diikutkan dalam Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan" link: www.hidayah-art.com