PEREMPUAN
Perempuan ada bukan tanpa alasan
Jasa mereka tak hanya ‘tuk dikenang
Yang mereka perjuangkan adalah cahaya masa depan
Tangan mereka lahirkan peradaban
Dengan mereka dunia ‘kan alami perubahan
Namun sayang,
Terlalu rapuh perempuan seakan pesuruh
Perlahan tangan halus itu kian melepuh
Tak lagi bisa tegas bersikap
Apalagi memaksakan pendapat
Perempuan seakan hilang dari peradaban
Bungkam,
Diam yang tak beralasan
Enggan berjuang,
Enggan bergerak, seakan terkekang,
Kemanakah hakikat ketangguhan perempuan?
Mengapa kini harus dipertanyakan?
Tidakkah peradaban rindu sosok kartini lahir kembali,
atau paling tidak,
Mahatma Gandhi bangkit, dalam pribadi perempan masa kini
Kemanakah perempuan masa kini?
Haruskah diam menjadi pilihan?
Lantas, masih adakah esensi pergerakan dalam diri perempuan masa kini?
Tanyakan itu!
Dan berikan jawaban terbaik bagi bangsa,
Karena perempuan penentu masa depan bangsa kelak.
Jasa mereka tak hanya ‘tuk dikenang
Yang mereka perjuangkan adalah cahaya masa depan
Tangan mereka lahirkan peradaban
Dengan mereka dunia ‘kan alami perubahan
Namun sayang,
Terlalu rapuh perempuan seakan pesuruh
Perlahan tangan halus itu kian melepuh
Tak lagi bisa tegas bersikap
Apalagi memaksakan pendapat
Perempuan seakan hilang dari peradaban
Bungkam,
Diam yang tak beralasan
Enggan berjuang,
Enggan bergerak, seakan terkekang,
Kemanakah hakikat ketangguhan perempuan?
Mengapa kini harus dipertanyakan?
Tidakkah peradaban rindu sosok kartini lahir kembali,
atau paling tidak,
Mahatma Gandhi bangkit, dalam pribadi perempan masa kini
Kemanakah perempuan masa kini?
Haruskah diam menjadi pilihan?
Lantas, masih adakah esensi pergerakan dalam diri perempuan masa kini?
Tanyakan itu!
Dan berikan jawaban terbaik bagi bangsa,
Karena perempuan penentu masa depan bangsa kelak.
Nb: Spesial teruntuk Harlah KOPRI ke-50, ^^
Malang, 05 Desember 2017
23:40
Sebelumnya telah dimuat di https://pmiigalileo.com/2017/12/05/perempuan/
Komentar
Posting Komentar