Wajah Wajah Kemaren Lusa


Rasanya baru kemaren lusa, 
kutemui wajah-wajah polos dengan semangat membara 
berbaju putih dongker memasuki gerbang itu.
baru kemaren lusa wajah yang hanya saling tatap 
bersapa dengan senyum saja canggung tuk bersuara,
di madrasah yang kemudian layaknya rumah terbaik yang pernah ada, 
kemudian setiap mimpi berkelana di dinding rung kelas pertama
mereka yang kemaren lusa wajahnya baru kukenal
wajah yang diam, dan menyapa dengan sungkan 
menjaga image, dan tak kenal arti bercanda,
kemudian hari berganti dan tiga tahun berlalu, secepat tak terkira 
wajah-wajah polos itu mulai bermetamorfosa, 
menjadi dewasa, ujian akhir sekolah menanti didepan mata,
dan mereka, tak lagi yang kukenal kemaren lusa.
sapa bukan hanya sebuah salam dan senyum belaka, 
peluk hangat dan rangkulan penuh makna sebagai seorang sahabat 
yang kan selalu ada disaat yang satu tengah berduka. 
dan mendorong agar yang lain selalu bahagia dan mencapai puncak bersama
yang tak kalah penting saksi bisu arti sebuah kehangatan keluarga 
yang kemudian mereka sebut kelas, 
ruang persegi yang setiap sudutnya memberikan spirit tersendiri, 
tak ayal ruang kelas berevolusi menjadi bioskop, ataupun layaknya hotel pribadi. 
ruang kelas yang setiap dindingnya menyimpan setiap bisik mimpi mereka
Itulah mereka wajah-wajah yang ku kenal kemaren lusa, 
bersaing adalah hal yang wajar namun kebersamaan dan loyalitas adalah sebuah keharusan, 
wajah-wajah yang ku kenal kemaren lusa, 
tak lagi canggung tuk menyapa dan bertukar cerita 
yang tak ayal menjadi topik pembahasan dikala jam kosong tiba, 
kelas yang selalu kompak dalam setiap agenda, 
dan tak mau kalah dengan kelas yang manapun jua.
Kelas yang setiap senin pagi, rutin menjadi padusa
kelas yang setiap ajang perlombaan selalu ada
kelas yang tak mau di nomorduakan, apalagi dibandingkan
inilah kelas mereka, kelas saya, dan kelas yang kami sebut dengan
IPA DUA~
kelas yang setiap pagi gupuh dengan tugas entah kimia, akuntasi, ataupun matematika
kelas yang kala jum'at paling betah di madrasah
kelas yang selalu berusaha perfeksionis disetiap agenda
dan kelas yang dengan segala kekocakkannya mampu membuat tersenyum 
IBU ENDANG, Wali kelas rasa ibunda.
Ya, mereka wajah yang baru kemaren lusa kutemui, kini mereka mulai berbeda, 
ya segalanya telah berbeda, 
akan ada jarak dan waktu yang menjadi alasan mereka saling berjuhan, 
berpisah bukan sebuah pilihan namun keharusan. 
dan wajah -wajah itu terlanjur terekam detail dalam benak, 
tak lagi bisa diganti, dan mereka akan selalu dihati.
Dan ketika jarak dan waktu memisah, 
namun mereka tetap menjadi rumah tuk berkeluh kesah
menjadi rumah tuk kembali bertanya bersua kabar
menjadi rumah yang setiap anggotanya saling merindu dalam do'a

SALAM HANGAT, 
teruntuk sahabat Ipa Dua yang selalu kurindu, 
semoga proses panjang kan membawa kita pada kesuksesan.. 
Aamiin..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Hidup dari Abah K.H. Imam Barmawi Burhan

Tiga Pesan Untuk Alumni MAN Bondowoso

Mengoptimalkan Peran Santri Menyatukan Negeri Melalui Konsep Islam Moderat